Li Juhong (37) dari Chongqing, Tiongkok adalah seorang dokter tanpa kaki yang sudah menginspirasi banyak orang. Li terlahir normal, tetapi th. 1983 waktu usianya empat th. kakinya harus diamputasi karena kecelakaan. Sejak kehilangan ke-2 kakinya, Li belajar berjalan menggunakan dua bangku kayu kecil dan mulai lancar di usia 8 th..
Li tanpa kaki dan kemana juga pergi harus digendong atau dia berjalan dengan bantuan alat dua bangku kecil. Walau keadaannya demikian, dia telah 15 th. keliling pelosok desa jalan kaki untuk memberikan pengobatan warga. Dia juga yang mendatangi rumah rumah warga yang membutuhkan.
Li telah melakukan banyak hal sebagai seorang dokter selama 15 th. di desanya. Li tidak membuka praktik di rumahnya, tetapi mendatangi setiap pasien yang membutuhkannya.
Bukan tanpa alasan Li ingin menjadi dokter. Cita-cita itu muncul waktu ia merasa dirinya sering sakit dan membutuhkan jasa dokter. Sejak itu Li bercita-cita menginginkan jadi dokter untuk membantu orang yang sakit serta menyelamatkan hidup mereka. Li mulai menjadi dokter di sebuah klinik di desanya th. 2001 sampai sekarang.
Selama 15 th. berkarir menjadi dokter panggilan, Li sudah menghabiskan 30 bangku kayu sebagai alat bantu berjalannya. Beruntung Li mendapatkan suami yang sangat baik dan setia, untuk memperingan tugas istrinya. Suami Li selalu menemani dan menggendong Li waktu harus mengunjungi pasiennya.
" Sebenarnya banyak sekali tantangan untuk melakukan hal seperti ini, salah satunya kondisi jalan yang tidak selalu mulus, namun aku yakin Tuhan tentu mempermudahku. Aku yakin sudah diutusNya untuk membantu mereka yang sakit, " kata Li ditulis shanghaiist.
Menurut klinik tempat Li bekerja, Li sudah membantu lebih dari 6. 000 warga desa yang sakit selama belasan th. karirnya. Li juga memiliki satu orang anak lelaki berusia 12 th., ia juga sangat bangga pada ibunya dan terinspirasi untuk menjadi dokter ketika dewasa nanti. (tribunjateng/vania putri)
0 Response to "Kisah Bu Dokter Tanpa Kaki 15 Tahun Keliling Pelosok Desa Beri Pengobatan"
Posting Komentar