Butiran Bintang - Setelah tujuh seri teratasi musim 2016, pemimpin klassemen Marc Marquez meluangkan diri lakukan wawancara dengan MotoGP. com sesudah menjajal sirkuit Austria awal minggu ini. Berikut petikannya.
Anda kembali memimpin klassemen setelah pernah tergusur. Mana yang lebih Anda gemari, berburu atau diburu?
Pasti Anda lebih suka di puncak, karena dengan itu Anda dapat miliki margin dan kelebihan poin, dalam kasus saat ini 10 poin. Anda akan lebih senang memimpin klassemen karena saat membuat kekeliruan, seperti di Le Mans th. ini ketika saya jatuh dan cuma bisa memperoleh tiga poin, mereka dapat mengurangi keunggulan, dan mungkin saja menggusur Anda, tetapi Anda tetap di puncak. Tetapi kalau Anda di posisi ke-2 atau ketiga, Anda tahu tidak boleh kalah, tidak boleh melakukan kesalahan.
Anda unggul 10 poin atas Jorge Lorenzo. Seberapa rapuh jarak itu?
Untuk saya jujur saja, 10 poin itu tak ada apa-apanya. Karena dalam balapan tersebut, bila saya juara ketiga dan dia menang, akan tinggal satu poin. Namun 10 poin tambah baik dari pada nol, cuma kami memang bebrapa sangat dekat. Valentino (Rossi) juga hanya terpaut 22 poin. Sesudah tujuh balapan, tiga pembalap teratas terpisah kurang dari 25 poin, ini akan begitu ketat hingga akhir.
Rossi atau Lorenzo – yang lebih tangguh di trek?
Bergantung. Di trek balap, bila harinya memang punya Lorenzo, dia sangat begitu kencang. Dia lebih tangguh dari Valentino. Untuk saya, Lorenzo lebih kencang di satu putaran, tetapi di pihak lain Valentino miliki banyak pengalaman, dia paham bagaimana bisa mengambil keuntungan dari tiap-tiap situasi. Dia begitu susah ditaklukkan saat sedang kencang. Bahkan juga walau ketika dia bukan orang paling kencang di akhir minggu, dia mampu di depan. Dia begitu konsisten.
Anda bersalaman dengan Rossi di Barcelona. Apakah konflik ini resmi berakhir?
Anda tahu, untuk saya konflik itu terjadi dengan semua pembalap. Di trek, Anda ingin menaklukkan rekan setim, teman Anda, dan mereka dari tim-tim lain. Pada akhirnya semua pembalap mesti miliki hubungan profesional karena kami mengambil banyak resiko di trek. Saya udah katakan sesudah balapan di Valencia (2015) bahwa tangan saya terulur. Pada akhirnya memang berlangsung walaupun telat, namun terjadi salaman itu, dan tersebut hal paling penting. Saya tak miliki masalah.
Anda telah berlatih di Sirkuit Red Bull Ring, Austria, pada 14 Juni. Apa bagus kesannya untuk balapan 14 Agustus nanti?
Saya lebih suka mengetes dengan motor MotoGP, tetapi karena regulasi, kami tak miliki cukup waktu untuk berlatih disana. Tetapi dengan motor itu (RC213V-S type jalan raya) begitu mirip dan hasil tes begitu perlu. Kami akan kesini lagi lagi dua bulan nanti, membalap dengan motor berbeda. Tetapi sekurang-kurangnya kami sudah mengenali treknya.
Sumber : beritasatu. com
0 Response to "Marquez Bicara Soal Duo Yamaha dan Salamannya dengan Rossi"
Posting Komentar